Apa yang harus Anda Lakukan Ketika Marah atau Emosi Meledak-ledak

Sebal ya kalau mood baik yang sudah tercipta sedari bangun tidur, tiba-tiba harus berubah total lantaran dipicu oleh peristiwa mendadak yang bikin hati kesal dan ingin marah. Sumbernya bisa dari mana saja, entah pasangan, anak, keluarga, rekan kerja, klien di kantor, teman baik atau bahkan dari orang-orang di sekitar kita, yang kita tidak kenal sebelumnya. Rasanya kalau bisa saat itu juga ingin marah langsung ke orangnya.

Tapi dalam kehidupan sosial, marah pun tetap harus pada tempatnya, supaya Anda tidak menjadi reaktif, melainkan proaktif. Bagaimana caranya?

Diam

Lebih baik diam daripada bicara menyakitkan. Kutipan ini ada benarnya. Di saat emosi berada di puncak, kita akan berada dalam posisi di luar kendali. Ketika emosi diluapkan dengan kata-kata, bisa jadi justru akan sangat menyakitkan buat orang lain. Jadi, selama kita masih mampu dan sadar dalam mengontrol perilaku kita, yang bisa kita lakukan adalah diam.

Monolog

Ini terbukti ampuh juga meredam emosi, bicara dengan diri senrii. Berdiskusi dengan diri sendiri, mencari konsekuensi positif dan negatif dari setiap perilaku yang kita lakukan.

Cuek saja

Keliatannya mudah, tapi banyak yang sulit untuk bisa bersikap cuek. Apalagi berusaha "maklum" dengan kondisi yang menjadi pemicu. Memang kesannya kita jadi tidak peduli, tapi sebagian orang beranggapan lebih baik cuek daripada terbawa emosi yang hanya mengacaukan suasana hati kita seharian penuh.

Mencari sumber kedamaian

Di mana bisa kita temukan sumber kedamaian? Ada di hati kita sendiri. Sejauh apa kita mampu mengenali diri kita untuk melindungi diri kita dari stimulus tidak terduga, yang dapat menimbulkan respon negatif?

Katarsis

Banyak cara supaya kita bisa merasa 'plong' dengan emosi yang sedang meradang. Biasanya katarsis dilakukan seorang diri dan terarah serta disadari. Misalnya, ngedumel atau ngomong sendiri, menangis di kamar, menulis buku harian, memukul-mukul bantal, dan masih banyak lagi. Intinya mengeluarkan apa yang dirasakan tidak enak agar menjadi lebih enak, tanpa harus menyakiti orang lain.

Melakukan hobi

Melakukan aktivitas yang digemari juga bisa menjadi pelipur lara. Seperti mendengarkan musik, menonton DVD, jalan-jalan, makan atau ngemil sesuatu. Semua yang dilakukan tujuannya untuk menenangkan dan menyenangkan diri sendiri, supaya energi negatif cepat-cepat menyingkir dan diganti dengan energi positif.

Curhat

Kerap kali kita akan menghubungi orang terdekat supaya bisa mendengarkan keluh kesah kita yang tiba-tiba saja menjadi emosi. Boleh-boleh saja ketika bercerita dengan orang lain, selama orang tersebut bisa bersikap objektif dan berusaha mendengarkan masalah kita, tanpa ikut menghakimi dan terbawa emosi. Namun jangan lupakan satu hal: curhat yang benar-benar aman dan langsung mendapat jawaban adalah curhat dengan Yang Maha Kuasa. Dialah yang menguji Anda, maka Dia pula yang mempunyai jawabannya. Curhat dengan Tuhan terpercaya, objektif, dan langsung memberi solusi. Emosi seburuk apapun, akan hilang begitu saja ketika kita berada pada titik pasrah, dan hanya memohon pertolongan Tuhan.
Anda suka artikel ini? Bagikan dengan teman-teman

0 Comments:

Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.