4 Sebab Utama Lemahnya Umat Islam menurut Ust Fadzlan
Mindalife.com. Ustadz Fadzlan Garamathan menyebutkan empat hal terkait lemahnya kondisi
umat Islam di Indonesia. Da'i kondang yang fokus pada islamisasi di
Papua ini juga menegaskan perlunya persatuan di kalangan internal umat
Islam.
"Saat ini kita sedang menuju 70 tahun Indonesia merdeka. Seluruh dunia menatap Indonesia, menanti kebangkitan Islam dari negeri yang katanya berpenduduk muslim terbanyak di dunia itu", ujarnya pada Kamis (30/4) malam.
Tetapi, ia melanjutkan, faktanya umat Islam juga belum mendapat tempat yang layak di negaranya sendiri. Kecurigaan-kecurigaan pemerintah seringkali masih dialamatkan kepada umat Islam.
"Umat Islam tidak mendapat tempat di negara sendiri karena tidak mengambil fungsi dan peran dakwah dengan benar, berprasangka buruk pada Islam, saling mencurigai untuk kepentingan duniawi, serta tidak menempatkan agama sebagai pandangan hidup," ia menjelaskan.
Peran dakwah dianggap hanya tugas lulusan pesantren dan sekolah agama. Yang lebih memprihatinkan, agenda-agenda dakwah itu sering dikemas dalam kepentingan politik. Antar kelompok umat Islam juga masih ada sikap saling mencurigai. Keretakan-keretakan itu kemudian dimanfaatkan oleh pihak ketiga.
"Yang paling banyak, umat Islam di Indonesia belum menempatkan Islam sebagai pandangan hidup, melainkan hanya sekadar ritual atau bawaan lahir," jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, ustadz Fadzlan mengajak pada umat Islam untuk bersatu dan merapatkan barisan.
Tabligh akbar ini juga dihadiri oleh sejumlah da'i dan intelektual muslim, seperti Ustadz Adnin Armas, Ustadz Zaitun Rasmin dari Wahdah Islamiyah, Ustadz Jeje Zainuddin, Ustdz Farid Okbah, dan Ustadz Ahmad Zain Annajah. Acara dilaksanakan di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Saat ini kita sedang menuju 70 tahun Indonesia merdeka. Seluruh dunia menatap Indonesia, menanti kebangkitan Islam dari negeri yang katanya berpenduduk muslim terbanyak di dunia itu", ujarnya pada Kamis (30/4) malam.
Tetapi, ia melanjutkan, faktanya umat Islam juga belum mendapat tempat yang layak di negaranya sendiri. Kecurigaan-kecurigaan pemerintah seringkali masih dialamatkan kepada umat Islam.
"Umat Islam tidak mendapat tempat di negara sendiri karena tidak mengambil fungsi dan peran dakwah dengan benar, berprasangka buruk pada Islam, saling mencurigai untuk kepentingan duniawi, serta tidak menempatkan agama sebagai pandangan hidup," ia menjelaskan.
Peran dakwah dianggap hanya tugas lulusan pesantren dan sekolah agama. Yang lebih memprihatinkan, agenda-agenda dakwah itu sering dikemas dalam kepentingan politik. Antar kelompok umat Islam juga masih ada sikap saling mencurigai. Keretakan-keretakan itu kemudian dimanfaatkan oleh pihak ketiga.
"Yang paling banyak, umat Islam di Indonesia belum menempatkan Islam sebagai pandangan hidup, melainkan hanya sekadar ritual atau bawaan lahir," jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, ustadz Fadzlan mengajak pada umat Islam untuk bersatu dan merapatkan barisan.
Tabligh akbar ini juga dihadiri oleh sejumlah da'i dan intelektual muslim, seperti Ustadz Adnin Armas, Ustadz Zaitun Rasmin dari Wahdah Islamiyah, Ustadz Jeje Zainuddin, Ustdz Farid Okbah, dan Ustadz Ahmad Zain Annajah. Acara dilaksanakan di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan.
0 Comments:
Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.