Ternyata Eno Parinah pun Bersalah Ini Kata Polisi
Selama ini masyarakat hanya menyalahkan ketiga tersangka pelaku pembunuhan Eno Parinah, namun polisi juga menyalahkan Eno Parinah, mengapa demikian?
Eno Parinah (19) gadis yang dicabuli tiga pria dan dibunuh dengan memasukkan gagang cangkul ke dalam kemaluannya hingga tembus ke hati dan paru.
Peristiwa tersebut dianggap tidak akan terjadi jika Eno Parinah tidak membuat para pelaku sakit hati. Bahkan, polisi yang menangani kasus tersebut juga menyalahkan Eno Parinah.
Sebagaimana dilansir sapuajgatcom dari pojoksatu (24/5), Menurut polisi, selama ini media massa hanya memperlihatkan sisi kekejaman tiga tersangka, yakni RA (16), Rahmat (24) dan Imam (24). Padahal, Eno Parinah juga patut disalahkan dalam kasus pembunuhan sadis di mess pabrik plastik di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu.
“Kita harusnya melihat tersangka nekat membunuh dan memerkosa itu karena adanya ucapan korban yang menyakiti hati mereka. Seperti (pelaku) RA ini yang sakit hati dihina jelek sama korban. Itu kan seperti mulutmu harimaumu,” ujar Kasat Binmas Polrestro Jakarta Barat, AKBP Lilik Hariati, kepada wartawan, Senin (23/5).
Menurutnya, sikap korban semasa hidup yang kerap menghina para tersangka dinilai tidak beretika. Selain itu, faktor media sosial juga sangat berpengaruh menjadi penyebab peristiwa kejam tersebut. Mengingat, saat ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses konten berbau pornografi.
“Untuk pemerkosaan dan pencabulan yang sering terjadi itu kan karena mereka mungkin sering menonton video porno. Berawal dari hal yang dianggap biasa, lalu apapun akan dilakukan untuk menyalurkan hasratnya,” tutur Lilik, seperti dilansir rmol.
Rencananya, pihak Polrestro Jakbar akan menggelar diskusi dengan masyarakat sekitar sebagai langkah preventif terjadinya kasus serupa. Dalam diskusi itu, kepolisian akan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia serta Unit PPA Sat Reskrim Polrestro.
Source: Sapujagat
Eno Parinah (19) gadis yang dicabuli tiga pria dan dibunuh dengan memasukkan gagang cangkul ke dalam kemaluannya hingga tembus ke hati dan paru.
Peristiwa tersebut dianggap tidak akan terjadi jika Eno Parinah tidak membuat para pelaku sakit hati. Bahkan, polisi yang menangani kasus tersebut juga menyalahkan Eno Parinah.
Sebagaimana dilansir sapuajgatcom dari pojoksatu (24/5), Menurut polisi, selama ini media massa hanya memperlihatkan sisi kekejaman tiga tersangka, yakni RA (16), Rahmat (24) dan Imam (24). Padahal, Eno Parinah juga patut disalahkan dalam kasus pembunuhan sadis di mess pabrik plastik di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu.
“Kita harusnya melihat tersangka nekat membunuh dan memerkosa itu karena adanya ucapan korban yang menyakiti hati mereka. Seperti (pelaku) RA ini yang sakit hati dihina jelek sama korban. Itu kan seperti mulutmu harimaumu,” ujar Kasat Binmas Polrestro Jakarta Barat, AKBP Lilik Hariati, kepada wartawan, Senin (23/5).
Menurutnya, sikap korban semasa hidup yang kerap menghina para tersangka dinilai tidak beretika. Selain itu, faktor media sosial juga sangat berpengaruh menjadi penyebab peristiwa kejam tersebut. Mengingat, saat ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses konten berbau pornografi.
“Untuk pemerkosaan dan pencabulan yang sering terjadi itu kan karena mereka mungkin sering menonton video porno. Berawal dari hal yang dianggap biasa, lalu apapun akan dilakukan untuk menyalurkan hasratnya,” tutur Lilik, seperti dilansir rmol.
Rencananya, pihak Polrestro Jakbar akan menggelar diskusi dengan masyarakat sekitar sebagai langkah preventif terjadinya kasus serupa. Dalam diskusi itu, kepolisian akan melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia serta Unit PPA Sat Reskrim Polrestro.
Source: Sapujagat
0 Comments:
Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.