Akibat Merokok bagi Kesehatan Financial

Kasus 1:
Pertemuan dengan seorang pengusaha konveksi Melayu Minang di RIAU. Di rumah makan.
"Maaf pak saya merokok!" Saya tidak berkata sepatah pun untuk melarangnya meroko. Saya memang tidak merokok. Lebih baik memang tidak merokok, tapi saya tidak memaksa seseorang berhenti merokok. Kalau dengan kesadaran sendiri alangkah lebih baiknya.
 
Sekarang ini jangankan dilarang melakukan kebiasaan sesuatu sekalipun itu memang buruk, seperti merokok.
Demikian juga, seseorang tidak suka (walaupun dia terpaksa ikut juga) diajak melakukan kebaikan. Misalnya maaf, diajak ke tempat ibadah. Sepintas slalu ajakan itu baik. Pada saat itu memang dia mau diajak ke mesjid, tapi dalam keadaan hati terpaksa artinya bukan dengan suka rela.
 
Kasus 2:
Seorang pendakwah mengajak masyarakat ke mesjid. Alangkah baiknya ajakan itu, tapi tahukah saudara bagaimana perasaan orang yang diajak itu. Dia mungkin saja mau mengikuti ajakan itu, dan tapi dalam keadaan terpaksa, "tidak enak menolak ajakan kebaikan". :)
Lain halnya kalau, ketika kita datang ke tempatnya untuk urusan pekerjaan dan lain-lain, tiba2 dia minta izin berpamitan untuk melakukan sembahyang. Padahal kita tidak ada menyuruh dan memaksanya melakukan hal itu, walaupun itu ibadah artinya kebaikan.
 
Di sini ada PERBEDAAN yang SANGAT MENDASAR:
1. Terpaksa Melakukan sesuatu dengan Hati Terpaksa Walaupun itu Kebaikan/Ibadah
2. Tanpa perlu kita mengeluarkan kata-kata yang mengajak/menyuruh walaupun itu kebaikan
 
DI ANTARA Kedua ini CARA manakah yang Lebih Baik, Lebih Hebat?
Itu tentang kebaikan, orang masih ada ketidak enak perasaan, apalagi dilarang keburukan, walaupun itu memang buruk. Seperti Merokok, Tidak ada Manfaat seperti makanan untuk kesehatan tubuh, justru memperburuk keadaan Financial. Ironis kan susu dan makan anak istri tidak terbeli demi menghisap asap yang sudaj jelas menggerogoti kesehatan. Itu terserah anda. Kalau tahulah merokok itu bukan saja memperburuk kesehatan, financial dan keutuhan spiritual. Niscaya mereka akan meninggalkan rokok dengan serta merta.
 
Akhirnya sang Pengusaha tadi lagi merokok sampai sekarang, terakhir dia mau merokok di Bandara, tiba-tiba jatuh rokoknya ke lantai WC/Toilet. Sampai sekarang tinggal rokok. Saya pun tidak tahu sebabnya apa.
 
Kan lebih baik tidak merokok. Katakan tidak pada rokok.