Ujian Hidup Menimpa Bertubi-tubi Semoga Tuhan Bagi Ganti

1) Ibu Tentara

Sungguh terlalu mak-mak ini, Saya sedang banyak sekali pekerjaan menumpuk, trus minta dikirimkan email, karena hari ni katanya hari terakhir.

Permasalahannya tidak sesederhana itu, dia minta kirim email dari email anaknya sedangkan kita tidak ada akun email dan password untuk masuk ke email tersebut. 



Setelah dikotak-katik, Dengan susah payah dan menghabiskan waktu lama, akhirnya selesai juga pekerjaan.  Eh cuma bilang terima kasih, dan dia pun ngeloyor pergi, meninggalkan kami yang melongo gak habis pikir

Gak kasihan apa sama kami bu? Kami buka usaha bukan tenaga sukarela!
- Kedai Ngontrak 15 juta pertahun,
- komputer Spek lumayan tinggi minimal 15-20 jt modalnya
- Speedy mBayar 500 ribuan sebulan.
- Listrik 300-500 an juga sebulan
- Masalahnya kita sedang ada pekerjaan deadline yang mepet pula, harus disiapkan segera

Demi kamu kami tinggalkan pekerjaan itu, menghabiskan waktu yang lama pula, eh dibayar thank you dan sudah tu ngeloyor begitu aja ... Kami gak seperti ibu yang pergi pelatihan untuk naik jabatan. Kami gak digaji bulanan dari instansi manapun, kecuali memang ada pekerjaan yang kami lakukan. Bagi ibu mungkin tidak seberapa uang 5-10 ribu, tapi bagi kami sangat membantu. Apa ibu gak punya hati nurani apa.

2) Mbok Jamu

Sebelum itu, pagi-pagi datang mbok jamu gedor-gedor pintu, saya masih sedang istirahat karena kerja lembur semalaman. Belum mandi, komputer masih mati, si mBak mau bayar BPJS. 

Kelamaan nyalain komputer, si mBok jamu ngomel-ngomel, kok lama amat sih, saya mau buru-buru pergi.  

ya mBak, mbak kira2 kira ajalah, kedai belum dibuka si mBak gedor2 gedor pintu kayak Maling Garong yang mau rampok, itu aja untung dibukain. Lha ngomel2 pula, ya sudah sono bayar di tempat lain, Emangnya kami dapat berapalah adm dari bayar Loket BPJS ini, cuma 1000, gak cukup untuk beli jajan anak. Sampe segitunya kali memperlakukan orang.

3) Kru dan si Upik yang suka merepet, sudahlah si upiak kecil yang cerewet gak brenti2 ngoceh Segala ditanya, lha ini orang dewasa yang seharusnya kerja malah ikut2an manja, segala ditanya. Bukannya bantu kerja malah merintangi dan menghabiskan waktu untuk menjawab segala pertanyaannya yang bodoh.

Si upik lagi, bikin pusing kepala, emaknya pergi-pergi, sore baru kembali, sepanjang hari sampai malam hari nemenin si upik, emaknya pulang malala, tidur sampe pagi, gak peduli anak perutnya belum diisi nasi barang sebiji. Sungguh kasihan nasibmu nak ...

4) Kondisi semakin parah, datang fotografer yang sukanya mensabotase klien2ku, menitipkan barang sebarang letaknya aja, trus membuang sampah sembarangan gak peduli merapikannya kembali. Lagi tambah parah malah tidur2 di meja tempat belajar dan makan di depan kedai. Lengkap sudah penderitaanku hari ini. Oh Tuhan kenapa sebegini sekali nasibku? Ampuni aku selalu, kalau selama ini ada salah dan dosaku.

0 Comments:

Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.