Orang Padang Vs Orang Jawa Mitos atau Fakta

Pernah terbaca, kamu tidak akan mengetahui watak kepribadian seseorang sebelum berurusan dengan keuangan dengan orang tersebut.

Dalam hal ini saya cukup banyak pengalaman pahit, bukan karena saya tinggal di Padang Ranah Minangkabau, tapi ternyata hal ini diakui sendiri oleh orang Minang. Nah loh.

Begini ceritanya,  di dunia perdagangan jagonya adalah orang Minang atau orang Padang. Bahkan dulu ada satu daerah di Sumatera Barat tepatnya Padang Pariaman yang di sana tidak ada orang China buka usaha, entahlah kalau sekarang. Padahal orang China itu sistem perdagangannya sudah tersohor hebat, dan diakui dunia, tapi tidak di daerah Padang Pariaman ini. Justru di sini mereka tidak berkuasa.

Sayangnya kehebatan Manggaleh "berjualannya" orang Minang ini tidak semuanya jujur. Pengalaman saya belanja terutamanya kalau di luar daerah Minang, kita dipaksa (sampai) menahan fisik/badan kita sampai kita membeli, kejadiannya di Jakarta satu waktu dulu. Sayangnya barang yang dibeli itu kualitasnya tidak seperti yang di ceritakan. Ini artinya penipuan. Budaya tipu menipu sudah menjadi keseharian. 

Sekiranya masih ada kecurangan dan tipu menipu di dalam perdagangan maka wajarlah Tuhan mengirim pemimpin yang Zalim, sebagai bayaran kepada kecurangan yang masih banyak dilakukan pedagang. 

Pasar atau Perdagangan adalah tolok ukur dimana kita mau menilai satu masyarakat. Di zaman kejatuhan Empayar/Imperium Islam Turky Utsmaniyah beberapa abad lalu, musuh menjadikan pasar sebagai indokator keimanan dan ketaqwaan ummat Islam. Ketika masih didapati para pedagang jujur dan mengatakan barang itu baik walaupun dari pedagang lainnya dia akan mengatakannya itu. Namun setelah para pedagang itu berbuat curang dan menipu mengatakan barangnya bagus/baru walaupun sebenarnya rusak. Di waktu itulah musuh melancarkan serangan Perang. Dan akhirnya memang menang.

Dalam hal adat/tabiat buruk ini mungkin memang ada juga di suku-suku lain tapi tidak separah pada orang Minang apalagi yang tidak bertaqwa. Tak takut akibat perbuatan buruknya akan mendapat ganjaran. 

Menariknya banyak yang meminta dicarikan pegawai atau tukang bangunan atau bengkel, orang Minang sendiri meminati Orang Jawa (Sunda dan Jawa) untuk menjadi karyawan dan urusan yang diinginkan lainnya. Hal ini bukan mengada-ada tapi nyata.

0 Comments:

Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.