Solusi Masalah Keuangan dan Perencanaan Hidup Yang Lebih Baik

Semua orang menginginkan kesuksesan, kebahagiaan dan kekayaan. Uang banyak melimpah atau kebebasan financial, kendaraan mewah, rumah idaman megah dan wah, pasif income/duit mengalir walaupun kita tidak bekerja, isteri seperti bidadari yang setiap hari dan saat menyiapkan diri.

Sayangnya semua hal itu tidak mudah untuk dicapai. Walaupun secara detil tidak sama keinginan setiap orang, namun secara umum hal-hal  itulah yang diinginkan, baik seluruh, sebagian atau salah satu di antaranya. Ada Pepatah mengatakan.

"Seseorang yang mendapatkan sesuatu, dia tidak mendapatkannya kecuali dia memikirkan dan berusaha keras mendapatkannya sampai dia mendapatkannya. Jarang terjadi seseorang itu mendapatkan hal yang tidak pernah dimimpikannya."

Jadi, maka setiap orang berusahalah bermati-matian mencari dan menggapai impian kesuksesan dan kebahagiaan itu. Bebagai cara ditempuhnya. Dengan membuka bisnis berbagai jenis, jatuh bangun dan jatuh lagi, mengikuti sistem cepat kaya dan lain-lain. Tapi hasilnya seringnya nihil. Dimana salahnya?

Bukanlah salah berusaha mencapai kesuksesan dengan berbisnis, hal itu return yang luar biasa, namun kadang karena kurang matangnya perencanaan, keliru dan salah dalam mengambil langkah dalam manajemen finansial. Lantas bagaimana strateginya supaya tidak gagal dan bangkrut. Bekerjalah di sektor real, siapkan passive income, berinvestasi di asuransi.

Bekerjalah di Sektor Real, Siapkan Passive Income

Pilihlah pekerjaan usaha yang potensi penghasilannya dahsyat, atau keuntungan sedikit dalam jumlah banyak, secara terus menerus dengan modal seminimal mungkin. Di dunia ini mustahil  untuk mendapatkan sesuatu dengan benar-benar tanpa modal atau gratis. Namun dengan perencanaan yang matang, strategi dan trik jitu, kesalahan-kesalahan yang dapat dihindari sepatutnya dapat dihindari.

Faktanya 97% bisnis tutup, bangkrut, dan gulung tikar. artinya tidak tercapai impian. Jangan kan tercapai impian yang pasti hutang bertumpuk dan konflik yang diakibatkannya membuat stress. Coba perhatikan sekeliling, berapa banyak toko dan ruko yang bertahan hingga 5 tahun, apalagi yang betahan hingga 10 tahun lebih.

Tradisi berhutang, Hutang Melilit

Berhutang menjadi tradisi. Berhutang menjadi kebiasaan buruk yang menjadi tradisi. Hal ini terpaksa dilakukan karena manajemen finansial yang buruk. Berhutang tidak selamanya baik. Kalau tidak ada jiwa bisnis berhutang menjadi sumber malapetaka baru yang membuat hidup tidak tenang berkepanjangan. Bukannya untung malah buntung akibat berhutang.

Berhemat dan Menabung

Agar terhindar dari kebiasaan berhutang adalah dengan berhemat dan menabung selagi mampu bekerja dan produktif. Jangan mentang-mentang lagi banyak duit, fikirkan betapa deritanya ketika betul-betul kita memerlukan duit, tapi kita tidak punya duit. Siapkan passive income dan berinvestasi di asuransi.

Paksakan dan disiplinkan diri untuk menabung, berhemat dalam belanja. Belanjalah menurut keperluan bukan kemauan. Sering ketika belanja tanpa perencanaan dan pengetatan anggaran, terjadi kebocoran tanpa disadari. Tahu-tahu duit habis. Coba kumpulkan bon belanja dan jumlahkan total perbelanjaan sebulan. Anda akan terkejut. Banyak juga duit ya, tapi HABIS.

Tapi jangan pula pelit, cerdaslah. Sering terjadi karena terlalu menjaga pengeluaran yang sedikit tapi justru terjadi pengeluaran yang banyak.

Siapkan Investasi dan Asuransi

Berinvestasilah dalam platform investasi yang aman, walaupun sedikit tapi pasti, jangan tergiur dengan investasi bodong. Untuk dapat disiplin menabung dan berinvestasi sebaiknya mengambil asuransi yang terkait dengan investasi (unitlink). Dengan berinvestasi sekaligus berasuransi kita dapat banyak keuntungan sekaligus. Kita juga akan lebih berdisiplin dalam menabung, dan tidak mudah mengambilnya sesuka hati kita seperti nasib tabungan biasanya sehingga terhindar dari ke"bocor"an.

Jadi strateginya. Siapkan dan pisahkan dana darurat untuk kondisi gawat tertentu, kemudian tabungan kebutuhan harian tersendiri, dan berbagai platform investasi lain seperti, logam mulia, properti dan yang tak kalah penting, ASURANSI.

Asuransi ini penting saudara. sebab dia ketika kita mendapat musibah sakit, kecelakaan dan kita memerlukan dana dalam jumlah yang besar, walaupun sudah kaya, rumah besar punya kendaraan banyak, bisa tiba-tiba jatuh bangkrut. Passive income tidak ada, maka ketika tidak lagi dapat bekerja otomatis tidak ada income yang terus mengalir walaupun tidak bekerja. Hal ini mungkin saja menimpa setiap orang, dan kita tidak mungkin menghindari musibah atau bencana itu, namun siapkan jika kondisi itu benar-benar menimpa kita. Pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan.

Banyak fakta orang yang sudah kaya dan sukses, tiba-tiba miskin karena bangkrut, gara-gara sakit, walaupun belum meninggal. Bayangkan ketika tidak sanggup lagi bekerja gara-gara sakit, atau meninggal yang datangnya mendadak tidak disangka-sangka, sedangkan kita tidak memiliki cadangan dan persiapan apa untuk yang ditinggalkan. Hal ini dapat diminimalisir dengan asuransi. Belum kaya kalau belum memiliki asuransi. Banyak fakta kaya gara-gara asuransi.

Coba fikir mana yang lebih baik, seorang yang sedang lengah tidak siap tiba-tiba diserang atau orang yang sedang bersiap dengan kepalan tinju, kuda-kuda dan "perisai"nya juga sama-sama diserang. Sakit mungkin sama-sama sakit ketika keduanya benar-benar kena pukul. Tentu beda antara orang yang bersiap dengan orang yang lengah. Begitu juga dalam hidup ini kita perlu "perisai" atau payung untuk berjaga-jaga supaya ketika segala kemungkinan yang tidak dikehendaki atau yang sudah pasti menimpa kita, kita mempunyai cadangannya. Misalnya keuangan, ketika kita mendapat musibah atau tidak sanggup lagi bekerja karena faktor usia atau sudah tua renta. Katalah musibah - masuk rumah sakit, perlu abiaya besar, dengan adanya suransi sepenuhnya atau sebagiannya, kebutuhan biaya untuk berobat/operasi ditanggung, sedikit kekurangan mungkin tidak menyusahkan kita untuk mencarinya. Bandingkan kalau hanya menabung di bank. Menabung di asuransi membuat tabungan dan asset kita yang lain aman. Bayangkan kalau kita tidak mempunyai asuransi, investasi, dana pensiun dan pendidikan anak.

Impian dan cita-cita kita ingin hidup kaya, dan bahagia menjadi kandas. apalagi tidak ada simpanan, investasi, atau passif income yang terus mengalir ketika kita sudah tidak mempu lagi bekerja. Dengan adanya asuransi kita sudah mempunyai proteksi, dan antisipasi untuk memastikan impian kita hidup pensiun kaya dan bahagia, pendidikan dan pernikahan anak kita siapkan antarkan hingga mereka bisa mandiri dan tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita lagi. Kehidupan dan impian kita tetap tercapai.

Seringnya mengeluh tidak ada uang. Yang sebenarnya, uang tu bisa disiapkan/disisihkan. Buktinya rokok dan jajanan dan makanan yang seringnya membahayakan diri dan kesehatan terbeli, malah hingga ke tahap mubazir. Coba dengan sebungkus rokok, setiap hari kita siapkan dana pendidikan, pernikahan, kesehatan anak, pensiunan, impian kita di masa pensiun. Jadi permasalahannya bukan ada tidaknya uang, melainkan peduli tidaknya kita terhadap kehidupan masa depan kita sendiri. Malah ketika tidak ada uang kalau kita sadar pentingnya asuransi kita akan berusaha mencari dana talangan sementara kita mencari penggantinya. Itu baru kita benar-benar sadar pentingnya masa depan kita. Jadi sadarlah dari sekarang, tidak ada ruginya kita Persiapkan asuransi dan keuangan masa depan kita. Paling tidak disiplin menabung.

Teruslah belajar tingkatkan strategi

Hendaklah terus meningkatkan wawasan, keterampilan, dan strategi. Demi meningkatkan taraf hidup dan kebahagiaan kita. Paling tidak menyesuaikan sikap dan tindakan sesuai keadaan yang senantiasa berubah dan dynamis.

Banyaklah berbagi

Dengan banyak berbagi kita akan mendapat ketenangan dan kepuasan. dan Tuhan akan mudahkan jalan kita. Bisnis kita jadi lancar dan mencapai kesuksesan. Pengelolaan Keuangan dan financial sangat perlu dititikberatkan. Pisahkan keuangan pribadi dengan udaha, modal dengan laba. Ada seorang kaya di dunia barat yang tidak pernah merasa bahagia dengan segala kekayaannya yang ada. Ketika tia membagi-bagikan hartanya dan hanya menyisakan sekitar 10 %. baru dia merasa plong dan lapang.

Berbagi tidak semestinya dengan harta, dengan apa yang ada fikiran, nasihat, dan sekedar senyum pun sudah cukup membahagiakan siapa yang melihatnya.

0 Comments:

Please give a good comment, that good suggestion, no spam, phising, no gamling, no porn, no add link.